Logical Volume Management (LVM)

Logical Volume Management (LVM) adalah pilihan manajemen disk yang hampir setiap distro Linux sertakan. Apakah anda perlu membuat media penyimpanan dalam jumlah besar atau membuat partisi yang dinamis, LVM mungkin akan menjadi solusi untuk anda. Logical Volume Manager memungkinkan untuk membuat layer antara sistem operasi dan disk /partisi yang digunakannya. Dalam manajemen disk tradisional sistem operasi anda akan mencaridisk apa yang tersedia (/dev /sda, /dev /sdb, dll) dan kemudian melihat apa partisi yang tersedia pada disk (/dev/sda1, /dev/sda2, dll ).
lapisan antara antarmuka I/O kernel dengan perangkat fisik untuk mendapatkan logical view dari penyimpan. Dengan adanya lapisan inilah kita dapat melakukan perubahan partisi baik itu resize, penghapusan, dan lain lain secara live pada sistem baik untuk satu atau lebih media.
Dengan LVM, disk dan partisi dapat dibuat menjadi satu buah perangkat disk yang terdiridari beberapa disk dan atau partisi. OS tidak akan tahu & tidak akan terpengaruh sama sekali karena LVM hanya memberitahukan volume group (disk) dan logical volume (partisi) yang telah kita buat. Karena volume group dan logical volumes tidak secara fisik terhubung kehard drive, akan mudah bagi kita untuk mengubah ukuran partisi/disk secara dinamis danmenciptakan disk dan partisi baru.Selain itu, LVM dapat memberikan Anda fitur yang sistem file tradisional tidak mampu melakukan. Sebagai contoh, ext3 tidak memiliki dukungan untuk live snapshot, tetapi jika Anda menggunakan LVM.
Selain itu, LVM dapat memberikan Anda fitur yang sistem file tradisional tidak mampumelakukan. Sebagai contoh, ext3 tidak memiliki dukungan untuk live snapshot, tetapi jikaAnda menggunakan LVM Anda memiliki kemampuan untuk mengambil snapshot darilogical volume Anda tanpa perlu unmount disk.
Kemudahan tersebut akan membuat administrator maupun pengguna lebih nyaman dalam melakukan manajemen dan alokasi ruang penyimpan hingga penamaan volume. Selain itu kita dapat melakukan snapshot dan membuat blockdevice salinan sebuah partisi atau lebih untuk mencatat statusnya dengan tujuan backup.

Kelebihan LVM
-          Mudah untuk merubah ukuran partisi (memperbesar atau mengurangi)
-          Mampu menggabungkan partisi lain menjadi satu untuk memperoleh space yang lebih besar
-          Mudah dalam hal management partisi hard disk
-          fleksibilitas manajemen dan alokasi partisi
-          dapat untuk menyambung harddisk sehingga menjadi dikenali sebagai satu buah partisi yang lebih besar.


Kerugian LVM

·         Dapat membuat proses booting lebih rumit dan membuat perbaikan dari bencana sulit dilakukan.
·       LV dapat menderita karena fragmentasi eksternal ketika PE tidak dialokasikan secara berdampingan  pada storage dibawahnya yang dapat membuat kinerja I/O menurun.


Fungsi LVM

·      memanjakan disk dalam jumlah besar (banyak) yang memungkinkan anda menambah, mengganti, menyalin dan berbagi isi dari satu disk ke disk lainnya tanpa perlu mengganggu service yang sedang berjalan.
·     Pada aplikasi di rumahan, daripada anda pusing memikirkan install ulang OS untuk mengganti disk karena kapasitas disk yang anda miliki sudah tidak mencukupi aktivitas anda sekarang dan kebutuhan OS di masa datang, LVM memberikan kemudahan untuk mengubah ukuran partisi sesuai kebutuhan.
·         Membuat backup dengan fasilitas “snapshot”
·      Membuat satu logical volumes dari beberapa volume fisik / partisi fisik atau satu disk penuh ( mirip dengan RAID 0, tetapi lebih mirip dengan JBOD, memungkinkan merubah ukuran secara dinamis.

Fitur
LVM dapat melakukan hal berikut:
- Merubah jumlah volume group secara online untuk menambah atau mengurangi jumlah fisik.
- Merubah logical volumes secara online dengan menambah atau mengurangi kapasitas.
- Menggabungkan keseluruhan atau sebagian dari logical volume lintas colume fisik mirip dengan RAID 0.
- Membuat mirror keseluruhan atau sebagian dari logical columes mirip dengan RAID 1.
- Memindahkan logical volume antar volume fisik.
- Memisahkan atau menggabungkan volume group (selama tidak ada logical volume memberi jarak antar logical). Ini sangat berguna ketika memindahkan keseluruhan logical volume ke dan dari penyimpanan lain (offline).

LVM juga bisa bekerja pada media penyimpanan yang berbagi (model cluster, dengan memanfaatkan drbd yang menghubungkan antar node). Selain keseluruhan fitur dan kegunaan LVM diatas, ada keterbatasan LVM, yaitu tidak bisa melakukan redudansi seperti halnya RAID 3 sampai 6.

Beberapa istilah yang digunakan LVM yaitu:
-          Physical Volume (PV), yaitu media penyimpan secara fisik baik itu berupa partisi secara konvensional maupun disk, misal: hda1, hda3, hdc5, sda3 maupun RAID.
-          Volume Group (VG), yaitu sebuah volume yang dibuat dari satu atau lebih PV dalam media penyimpan dan juga sebagai manajer bagi PV dan LV.
-          Logical Volume (LV), yaitu partisi secara logical yang dibuat di atas VG dan pada LV inilah filesystem akan diletakkan.
-          Physical Extents (PE), yaitu bagian-¬bagian atau potongan yang membentuk sebuah PV, dengan PE ini dapat ditentukan maksimal ukuran sebuah VG.
-          Logical Extents (LE), yaitu bagian atau potongan yang membentuk LV, ukurannya sama dengan PE.


Menggunakan LVM
Bagaimana cara menggunakannya dalam sistem kita? Berhubung karena laptop saya tidak support menggunakan virtual box dan kapasitas hard disk juga terbatas dan jam praktikumnya kemarin tidak ada karena libur idul adha untuk sementara saya akan menjelaskan langkah – langkah penggunaan LVM Secara garis seperti di bawah ini.
-      Pastikan bahwa kernel Anda sudah mendukung LVM, dapat berupa modul (lvm­mod) atau include di dalam kernel, lihat dengan perintah dmesg.
- Set partisi hard­disk yang diinginkan ke tipe LVM yaitu 0x8e, melalui tool partisi seperti fdisk, cfdisk, dan lain­lain.
-      Instal tool dan pustaka untuk LVM dan filesystem yang mendukung perubahan partisi, misal lvm­1.0.8 dan reiserfsprogs untuk Reiserfs.
-          Backup data Anda. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
-          Inisialisasi LVM dengan vgscan. 
-          Buat partisi yang telah diset dengan tipe 0x8e ke PV dengan pvcreate.
-          Lakukan pembuatan VG dengan perintah vgcreate.
-          Kemudian buat LV dengan lvcreate.
-          Lihat halaman manual cara penggunaan perintah­perintah di atas.
-  Buat filesystem untuk LV yang diinginkan, sesuaikan dengan jenisnya missal menggunakan mkreiserfs untuk Reiserfs
Demikianlah garis besar penggunaan LVM..